Pengantar
Dalam pokok bahasan hukum II newton,
kita belajar bahwa sebuah benda bisa bergerak lurus dengan percepatan
tertentu jika diberikan gaya. Misalnya terdapat sebuah buku yang
terletak di atas meja. Mula-mula buku itu diam (kecepatan = 0). Setelah
diberikan gaya dorong, buku itu bergerak dengan kecepatan tertentu.
Buku mengalami perubahan kecepatan (dari diam menjadi bergerak) akibat
adanya gaya. Perubahan kecepatan = percepatan. Kita bisa mengatakan
bahwa buku mengalami percepatan akibat adanya gaya. Semakin besar gaya
yang diberikan, semakin besar percepatan gerak buku itu. Jadi dalam
gerak lurus, gaya sebanding dengan percepatan linear benda.
Bagaimana-kah dengan gerak rotasi ?
Hubungan antara Gaya, Lengan Gaya (Lengan Torsi) dan Percepatan Sudut
Untuk memahami persoalan ini, pahami
ilustrasi berikut ini. Kita tinjau sebuah benda yang berotasi. Misalnya
pintu rumah. Btw, ketika kita membuka dan menutup pintu, pintu juga
melakukan gerak rotasi. Engsel yang menghubungkan pintu dengan tembok
berperan sebagai sumbu rotasi.
Ini gambar pintu (dilihat dari atas). Misalnya kita mendorong pintu dengan gaya yang sama (F1 = F2). Mula-mula kita mendorong pintu dengan gaya F1 yang berjarak r1 dari sumbu rotasi. Setelah itu kita mendorong pintu dengan gaya F2 yang berjarak r2 dari sumbu rotasi. Walaupun besar dan arah Gaya F1 = F2, Gaya F2 akan membuat pintu berputar lebih cepat dibandingkan dengan Gaya F1. Dengan kata lain, gaya F2 menghasilkan percepatan sudut yang lebih besar dibandingkan dengan gaya F1. Masa sich ? serius… dirimu bisa membuktikan dengan mendorong pintu di rumah.
Jadi dalam gerak rotasi, percepatan sudut tidak hanya bergantung pada Gaya saja, tetapi bergantung juga pada jarak tegak lurus antara sumbu rotasi dengan garis kerja gaya. Jarak tegak lurus dari sumbu rotasi ke garis kerja gaya, dinamakan lengan gaya alias lengan torsi. Pada contoh di atas, Lengan gaya untuk F1 adalah r1, sedangkan lengan gaya untuk F2 adalah r2.
Catatan :
Mengenai lengan gaya, selengkapnya
dipelajari pada penjelasan di bawah. Untuk ilustrasi di atas, lengan
gaya = r, karena garis kerja gaya (arah gaya) tegak lurus sumbu rotasi.
Kita bisa menyimpulkan bahwa percepatan
sudut yang dialami benda yang berotasi berbanding lurus dengan hasil
kali Gaya dengan lengan gaya. Hasil kali antara gaya dan lengan gaya ini dikenal dengan julukan Torsi alias momen gaya.
Jadi percepatan sudut benda sebanding alias berbanding lurus dengan
torsi. Semakin besar torsi, semakin besar percepatan sudut. Semakin
kecil torsi, semakin kecil percepatan sudut (percepatan sudut
=perubahan kecepatan sudut)
Secara matematis, hubungan antara Torsi dengan percepatan sudut dinyatakan sebagai berikut :
Hubungan antara Arah Gaya dengan Lengan Gaya
Pada penjelasan di atas, arah gaya F1 dan F2 tegak lurus pintu. Kali ini kita mencoba melihat beberapa kondisi yang berbeda. Perhatikan gambar di bawah.
Gambar pintu (dilihat dari atas). Pada gambar a, garis kerja gaya tegak lurus terhadap r (garis kerja gaya membentuk sudut 90o). Pada gambar b,
garis kerja gaya membentuk sudut teta terhadap r. Pada Gambar c, garis
kerja gaya berhimpit dengan r (garis kerja gaya menembus sumbu rotasi).
Walaupun besar gaya sama, tapi karena arah gaya berbeda, maka besar
lengan gaya juga berbeda. Lengan gaya l1 lebih besar dari lengan gaya l2. Sedangkan lengan gaya l3 = 0 karena garis kerja gaya F3 berhimpit dengan sumbu rotasi.
Untuk menentukan lengan gaya, kita bisa
menggambarkan garis dari sumbu rotasi menuju garis kerja gaya, di mana
garis dari sumbu rotasi harus tegak lurus alias membentuk sudut siku-siku dengan garis kerja gaya.
Persamaan Lengan Gaya
Untuk membantu menurunkan persamaan lengan gaya, mari menggunakan bantuan gambar
Amati gambar di atas. Garis kerja gaya membentuk sudut teta terhadap r.
Apabila garis kerja gaya tegak lurus r (gambar a), maka besar lengan gaya adalah :
Apabila garis kerja gaya berhimpit dengan r (gambar c), maka besar lengan gaya adalah :
BESAR TORSI
Torsi adalah hasil kali antara gaya dan lengan gaya. Secara matematis, torsi dirumuskan sebagai berikut :
Jika arah gaya tegak lurus r, maka sudut yang dibentuk adalah 90o. Dengan demikian, besar Torsi untuk kasus ini adalah :
Jika arah gaya berhimpit dengan r, maka sudut yang dibentuk adalah 0o. Dengan demikian, besar Torsi untuk kasus ini adalah :
Para fisikawan sering menggunakan istilah torsi sedangkan para insnyur sering menggunakan istilah Momen Gaya.
Satuan Sistem Internasional untuk Torsi
adalah Newton meter. Satuan Torsi tetap Newton meter, bukan joule,
karena torsi bukan energi.
ARAH TORSI
Torsi merupakan besaran vector,
sehingga selain mempunyai besar, torsi juga mempunyai arah. Apabila
arah rotasi berlawanan dengan putaran jarum jam, maka Torsi bernilai
positif. Sebaliknya, apabila arah rotasi searah dengan putaran jarum
jam, maka arah torsi bernilai negative. Untuk menentukan arah torsi,
kita menggunakan kaidah alias aturan tangan kanan. Untuk mempermudah
pemahamanmu, perhatikan gambar di bawah.
Pintu didorong ke depan
Catatan :
Arah gaya F pada gambar di bawah tidak tegak lurus ke atas alias tidak menuju ke langit.
Arah gaya menembus pintu. Jadi pintunya dilihat dari atas. Bayangkanlah
dirimu mendorong pintu ke depan, di mana arah doronganmu tegak lurus
pintu itu.
Gambar pintu (dilihat dari atas).
Misalnya kita mendorong pintu dengan gaya F, di mana arah gaya tegak
lurus r. Bagaimana-kah arah Torsi untuk kasus ini ? gampang… Gunakan
aturan tangan kanan. Rentangkan jari tangan kanan dan usahakan supaya
posisi keempat jari tangan kanan sejajar dengan arah gaya F. setelah
itu, putar keempat jari tangan kanan menuju sumbu rotasi (ke kiri).
Arah yang ditunjukkan oleh Ibu Jari adalah arah Torsi. Untuk
contoh di atas, putaran keempat jari tangan kanan berlawanan dengan
putaran jarum jam. Arah torsi tegak lurus ke atas (menuju langit)
Pintu didorong ke belakang
Catatan :
Arah gaya F pada gambar di bawah tidak tegak lurus ke bawah alias tidak menuju ke tanah. Arah gaya menembus pintu. Bayangkanlah dirimu mendorong pintu dari depan, di mana arah doronganmu tegak lurus pintu itu.
Gunakan aturan tangan kanan lagi
untuk menentukan arah torsi. Rentangkan jari tangan kanan dan usahakan
supaya posisi keempat jari tangan kanan sejajar dengan arah gaya F.
setelah itu, putar keempat jari tangan kanan menuju sumbu rotasi. Arah
yang ditunjukkan oleh Ibu Jari adalah arah Torsi. Untuk kasus ini,
putaran keempat jari tangan kanan searah dengan putaran jarum jam. Arah
torsi tegak lurus ke bawah (menuju ke dalam tanah). Arah Torsi bernilai
negative karena putaran searah dengan arah putaran jarum jam.
Contoh Soal 1 :
Seorang kakek mendorong pintu, di mana arah dorongan tegak lurus
pintu (lihat gambar di bawah). Tentukan Torsi yang dikerjakan sang
kakek terhadap pintu…Guampang sekali….
Untuk contoh di atas, lengan gaya (l) = jarak gaya dari sumbu rotasi (r), karena garis kerja gaya tegak lurus pintu.
Arah torsi ?
Perhatikan arah rotasi alias arah putaran pintu pada gambar di atas. Arah torsi tegak lurus ke langit… mudahnya seperti ini. Putar keempat jari tangan kananmu searah dengan arah rotasi. Arah yang ditunjukkan oleh ibu jari adalah arah torsi. Arah rotasi berlawanan dengan jarum jam, sehingga torsi bernilai positif.
Level 1 selesai… next mision
Contoh Soal 2 :
Seorang bayi yang sangat superaktif sedang merangkak di dekat pintu, lalu mendorong tepi pintu dengan gaya sebesar 2 N. Jika lebar pintu 1 meter dan arah dorongan si bayi yang nakal itu membentuk sudut 60o terhadap pintu, tentukan torsi yang dikerjakan bayi (amati gambar di bawah).
Soal gini ma guampang
Sekarang kita hitung Torsi yang dikerjakan si bayi yang supernakal tadi :
Ya, kecil sekali…
Arah torsi kemana-kah ?
Perhatikan arah rotasi alias arah putaran pintu pada gambar di atas. Arah rotasi berlawanan dengan jarum jam, sehingga torsi bernilai postif. Arah torsi tegak lurus ke langit… mudahnya seperti ini. Putar keempat jari tangan kananmu searah dengan arah rotasi. Arah yang ditunjukkan oleh ibu jari adalah arah torsi.
NB :
Seandainya si bayi memberikan gaya dorong yang arahnya tegak lurus pintu, berapa Torsi-nya ? yang ini hitung sendiri ya…..
Level 2 selesai… next mision
Contoh Soal 3 :
Seorang tukang memasang sebuah mur menggunakan sebuah kunci, seperti tampak pada gambar. Jika besar gaya yang diberikan 40 N dan garis kerja gaya membentuk sudut 45o terhadap r, tentukan besar lengan gaya dan torsi yang dikerjakan pada mur tersebut (r = 0,2 meter)
Terlebih dahulu kita hitung lengan gaya alias lengan torsi :
Wah, lengan gaya Cuma 0,14 meter.
Sekarang kita hitung besar Torsi :
Arah torsi bagaimana-kah ?
Perhatikan gambar di atas. Arah rotasi searah dengan putaran jarum jam (kunci di tekan ke bawah). Dengan demikian, arah torsi menuju ke dalam (arah gerakan mur ke dalam). Untuk kasus ini, sepertinya om tukang memasang mur. Untuk memudahkan pemahamanmu, gunakan aturan tangan kanan. Posisikan tangan kananmu hingga sejajar dengan kunci (ujung jari tanganmu berada di tepi kunci/sekitar F) . Setelah itu, putar keempat jari tanganmu menuju sumbu rotasi (diputar ke bawah/searah putaran jarum jam). Nah, arah ibu jari menunjukan arah torsi.
Level 3 selesai…..
Referensi
Giancoli, Douglas C., 2001, Fisika Jilid I (terjemahan), Jakarta : Penerbit Erlangga
Halliday dan Resnick, 1991, Fisika Jilid I, Terjemahan, Jakarta : Penerbit Erlangga
Tipler, P.A.,1998, Fisika untuk Sains dan Teknik-Jilid I (terjemahan), Jakarta : Penebit Erlangga
Young, Hugh D. & Freedman, Roger A., 2002, Fisika Universitas (terjemahan), Jakarta : Penerbit Erlangga
0 comments:
Post a Comment